Minggu, 29 September 2019

Jaringan Dewasa

Pengertian Jaringan Dewasa

Jaringan dewasa yakni merupakan jaringan tumbuhan yang tersusun atas sel-sel yang telah berhenti membelah dan sudah mengalami diferensiasi dan spesialisasi fungsi dari sel-sel hasil pembelahan meristem. Adapun Diferensiasi ini merupakan proses perubahan jaringan meristem menjadi jaringan-jaringan lain yang lebih kompleks.

Ciri-Ciri Jaringan Dewasa

Terdapat ciri-ciri atau karakteristik dari jaringan dewasa yakni diantaranya :
  • Seperti tidak adanya kegiatan pembelahan sel
  • Sel -Selnya sudah tida bisa membelah
  • Ukuran selnya lebih besar dari sel meristematik
  • Bentuknya tetap
  • Terdapat ruang antar satu dengan sel yang lain.
  • Sitoplasma dan vakuolanya besar

Fungsi Jaringan Dewasa

Berdasarkan fungsinya, jaringan dewasa dibedakan menjadi 4 jaringan yakni jaringan pelindung, jaringan dasar, jaringan penguat, dan jaringan pengangkut. berikut ini adalah penjelasannya.

1. Jaringan Pelindung

Jaringan pelindung pada tumbuhan tersusun dari jaringan epidermis dan juga jaringan gabus. Adapu fungsi dari jaringan pelindung yakni melindungi tumbuhan dari pengaruh luar yang buruk.

 2. Jaringan Dasar (Parenkim)

Jaringan Parenkim atau disebut juga dengan jaringan dasar karena terletak hampir di semua bagian pada tumbuhan. Adapun ciri-ciri Jaringan dasar (Parenkim) ini ialah:
  • Pertama, sel penyusunnya renggang sehingga mempunyai banyak ruang antarsel. yang mana ruang antarsel ini digunakan untuk pertukaran gas.
  • Kedua, dinding sel tipis dan bervakuola besar yang mana berperan untuk menyimpan makanan cadangan.
  • Selnya berbentuk polihedral atau bersegi banyak.
Jenis-Jenis Jaringan Parenkim
Berdasarkan fungsi jaringan parenkim terbagi menjadi 5 jenis, yakni :
  • Parenkim Pengangkut
    Parenkim pengangkut yang berada pada sekitar jaringan pengangkut. Adapun sell parenkim pengangkut ini bentuknya memanjang mengikuti arah pengangkutnya
  • Parenkim Penimbun
    Parenkin Penimbun yakni jaringan parenkim yang berfungsi menyimpan makanan cadangan berupa gula, tepung, lemak dan protein. Parenkim penimbun berada di empulur batang dan akar, umbi, dan akar rimpang
  • Parenkim Asimilasi
    Parenkim Asimilasi yakni merupakan jaringan parenkim yang fungsinya memproduksi zat makanan melalui proses fotosintesis karena mengandung klorofil. Contoh parenkim asimilasi seperti parenkim palisade dan parenkim spons (bunga karang) pada daun
  • Parenkim Air
    Parenkim Air yakni jaringan parenkim yang berfungsi menyimpan air. Biasanya parenkim air adanya di tumbuhan yang hidup di daerah kering, tumbuhan epifit, dan tumbuhan sekulen
  • Parenkim Udara (aerenkim)
    Parenkim Udara yakni merupakkan jaringan parenkim yang berfungsi menyimpan udara. Parenkim udara adanya pada tanaman anggrek, batang genjer, batang talas, dan batang teratai.
3.   Jaringan penguat atau sering juga disebut jaringan penyokong adalah salah satu jaringan penyusun tumbuhan yang berfungsi memperkuat atau menyokong tubuh tumbuhan sehingga dapat berdiri tegak. Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan penguat dibedakan menjadi 2 yaitu jaringan kolenkim dan sklerenkim. Pada artikel kali ini kita akan membahas pengertian, macam, ciri, dan fungsi kedua jaringan tersebut. Silakan disimak!

Jaringan Kolenkim

Fungsi jaringan kolenkim adalah sebagai jaringan penguat terutama pada organ-organ tumbuhan yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan kolenkim tersusun dari sel-sel hidup dan bentuknya memanjang serta umumnya memiliki dinding dengan penebalan yang tidak teratur. Penebalan dinding terutama terjadi pada sudut-sudutnya dan terdiri atas bahan selulosa yang tebal. Jaringan kolenkim hanya memiliki dinding primer yang lunak lentur, dan tidak berlignin. Isi selnya dapat mengandung tanin dan kloroplas. Kolenkim dapat dijumpai pada batang, daun, bunga, dan buah. Pada akar yang terkena sinar matahari juga dapat dijumpai kolenkim.

 Jaringan Sklerenkim

Jaringan sklerenkim merupakan jaringan penguat dengan dinding sekunder yang tebal karena mengandung zat lignin. Jaringan sklerenkim hanya dijumpai pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan.

Jaringan sklerenkin terdiri atas serabut sklerenkim (serat sklerenkim) dan sklereid (sel batu). Serabut sklerenkim memiliki bentuk yang panjang, ramping, dan terdapat dalam bentuk untaian atau lingkaran. Serabut sklerenkim dapat ditemukan pada serat rami, Agave, dan Hibiscus sabdariffa. Sementara itu, sklereid berukuran lebih pendek dan memiliki bentuk yang tidak beraturan. Adapun  sklereid sebetulnya dapat ditemukan pada semua bagian tumbuhan terutama kulit kayu, pembuluh tapis, dan biji. Pada tempurung kelapa hampir seluruhnya terdiri atas sklereid. Sel-sel batu pada buah dapat memberikan ciri khas, misalnya struktur berpasir pada kulit buah dan daging buah pir atau butiran berpasir pada daging buah jambu biji.

Fungsi jaringan sklerenkim adalah sebagai penguat bagian tumbuhan yang sudah dewasa serta sebagai pelindung bagian-bagian atau organ lunak yang ada di dalamnya, misalnya pada tempurung kelapa, kulit biji jarak, dan buah kenari.


4.   Jaringan pengangkut (vascular tissue) adalah salah satu dari tiga kelompok jaringan permanen yang dimiliki tumbuhan hijau berpembuluh (Tracheophyta). Jaringan ini disebut juga pembuluh dan berfungsi utama sebagai saluran utama transportasi zat-zat hara yang diperlukan dalam proses vital tumbuhan.
Ada dua kelompok jaringan pengangkut, berdasarkan arah aliran hara. Pembuluh kayu (xilem) mengangkut cairan menuju daun. Sumbernya dapat berasal dari akar (yang utama) maupun dari bagian lain tumbuhan. Pembuluh tapis (floem) mengangkut hasil fotosintesis (terutama gula sukrosa) dan zat-zat lain dari daun menuju bagian-bagian tubuh tumbuhan yang lain. Baik pembuluh kayu maupun pembuluh tapis memiliki beberapa tipe sel yang agak berbeda.
Pada akar dan batang, pembuluh kayu dan tapis biasanya tersusun konsentris: pembuluh kayu berada di bagian dalam sedangkan pembuluh tapis di bagian luarnya. Terdapat beberapa perkecualian pada susunan ini. Sebagian anggota Asteraceae memiliki posisi yang terbalik. Di antara keduanya terdapat lapisan kambium pembuluh/vaskular. Kambium inilah yang merupakan jaringan meristematik yang membentuk kedua jaringan pengangkut tadi.
Pada daun, kedua pembuluh ini akan terletak berdampingan dan jaringannya tersusun pada tulang daun maupun susunan jala yang tampak pada daun. Kedua jaringan ini akan disatukan dalam berkas-berkas (bundles) yang direkatkan oleh pektin dan selulosa. Pada daun jagung dan tumbuhan C4 tertentu lainnya, berkas-berkas ini terlindungi oleh sel-sel khusus – dikenal sebagai sel-sel seludang berkas (bundle sheath) – yang secara fisiologi berperan dalam jalur fotosintesis yang khas. Pembuluh tapis biasanya terletak di sisi bawah (abaksial) atau punggung daun, sedangkan pembuluh kayu berada pada sisi yang lainnya (adaksial). Ini menjadi penyebab kutu daun lebih suka bertengger pada sisi punggung daun karena mereka lebih mudah mencapai pembuluh tapis untuk menghisap gula.

Jaringan Meristem

Jaringan Meristem adalah suatu jaringan pada tubuh tumbuhan yang berisikan sekumpulan sel yang belum berdiferensiasi dan aktif beraktivitas dalam melakukan pembelahan sel. Pembelahan sel adalah aktivitas pembelahan yang membagi satu sel induk menjadi dua sel anak atau lebih. Pembelahan sel pada jaringan ini terus berlangsung sehingga terus menambanh jumlah sel pada tumbuhan.
Jaringan meristem memiliki peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pertumbuhan jaringan meristematik dapat dirangsang atau diinduksi dengan jalan melukai bagian tubuh tumbuhan ataupun lewat kultur jaringan. Meristem pucuk dan kambium adalah jaringan meristem yang sangat mudah untuk dirangsang pertumbuhannya. Jaringan yang terbentuk dari proses induksi ini disebut sebagai kalus. Sel-sel dalam kalus akan terus membelah secara in vitro.

Ciri Ciri Jaringan Meristem

  1. Selnya berbentuk prismatis, kubus atau membulat.
  2. Tesusun dari sel-sel yang aktif membelah.
  3. Antara sel satu dengan sel lainnya tidak terdapat ruang atau rongga, sehingga struktur jaringanya menjadi padat.
  4. Pada sel terdapat protoplasma dalam jumlah yang banyak
  5. Sel mudanya masih belum berdiferensiasi, sehingga dapat tumbuh menjadi jaringan apa saja.
  6. Tiap sel memiliki satu atau dua inti sel yang berukuran besar.
  7. Bagian dalam selnya tidak memiliki kandungan zat makanan hal ini disebabkan karena Plastida dalam jaringan meristem belum matang. Plastida adalah organel yang dinamis dan mampu membelah serta memiliki kegunaan sebagai tempat pembuatan atau penyimpanan suatu senyawa kimia penting.
  8. Vakola pada sel berukuran kecil atau bahkan tidak ada sama sekali. Vakuola adalah organel dalam sel. Vakuola berisi cairan yang banyak mengandung molekul organik.
Dengan adanya jaringan Meristem, tumbuhan dapat melakukan pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan primer dapat terjadi dikarenakan adanya aktifitas pembelahan sel pada jaringan meristem primer. Sedangkan pertumbuhan sekunder terjadi akibat adanya aktifitas pembelahan sel pada jaringan meristem sekunder, berikut ini penjelasannya.

Jenis Jaringan Meristem Berdasarkan Asal Terbentuknya

  1. Jaringan Meristem Primer
Jaringan meristem Primer adalah jaringan yang terbentuk dari sel embrional. Jaringan ini terdapat pada bagian ujung batang dan ujung batang tumbuhan. Pembelahan sel yang terjadi pada jaringan meristem primer adalah alasan dapat terjadinya pertumbuhan primer pada tumbuhan. Pertumbuhan primer yaitu pertumbuhan bertambah tinggi suatu tanaman tanaman. Pertumbuhan primer meliputi akar yang semakin panjang, dan batang yang semakin tinggi.
  1. Jaringan Meristem Sekunder
Aktifitas yang dilakukan oleh jaringan meristem sekunder adalah:
  • Menambahkan diameter tanaman dan membentuk lingkaran tahun pada penampang batang tanaman.
  • membentuk jaringan berkas angkut sekunder
  • Membentuk jari-jari empulur

Struktur dan Fungsi Buah dan Biji

STRUKTUR DAN FUNGSI  BUAH DAN BIJI 



Pada bunga yang telah mengalami penyerbukan akan diikuti proses pembuatan sehingga terbentuk buah
Gambar: Pada bunga yang telah mengalami penyerbukan akan diikuti proses pembuatan sehingga terbentuk buah

Buah dapat dibedakan menjadi tiga yaitu buah tunggal, agregat, dan majemuk. Buah tunggal yaitu bila buah dibentuk oleh satu bakal buah. Misalnya buah mangga. Buah agregat yaitu bila buah dibentuk oleh banyak bakal buah. Misalnya buah sirsak, arbei, dan srikaya. Sedangkan buah majemuk yaitu bila buah dibentuk oleh banyak bakal buah dari banyak bunga. Misalnya buah nanas, keluih, dan nangka.
Struktur Morfologi dan Anatomi Buah dan Biji Tumbuhan
Pada bunga yang telah mengalami penyerbukan akan diikuti proses pembuatan sehingga terbentuk buah



Buah merupakan organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan modifikasi lanjutan bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Berdasarkan jenisnya, buah ada dua macam, yaitu buah sejati dan buah semu.
1. Buah sejati, yaitu buah yang terbentuk dari bakal buah.
Contoh buah semu : Mangifera indica, Avocado, Papaya sp, Semangka.
2. Buah semu, yaitu buah yang terbentuk dari bakal buah dan bagian-bagianlain dari bunga.
Contoh buah semu : Anacardium ocidentale, Fragaria vesca, Pyrus malus, Artocarpus integra.

Struktur Buah dan Biji
Struktur Morfologi Buah
1. Buah Sejati
Buah sejati dapat dibedakan menjadi buah sejati tunggal kering, buah sejati tunggal berdaging, buah sejati ganda, dan buah sejati majemuk.

Buah sejati tunggal kering terdiri atas buah padi atau kariopsis, kurung atau akenium, keras atau nut, samara, berbelah atau schizocarp, kendaga atau rhegma, dan buah kotak. Buah kotak meliputi buah bumbung atau follicle, polong atau legume, loment, lobak atau silique, lobak pendek atau siliqle dan buah kotak sejati atau capsule.

Buah sejati tunggal berdaging meliputi buah buni atau berry, mentimun atau pepo, jeruk atau hesperidium, batu atau drupe, dan delima.

Buah sejati ganda disebut juga buah agregat, terdiri atas buah buni majemuk, batu majemuk, dan kurung majemuk

Cara membukanya buah dapat bermacam-macam, ada yang melalui pembukaan satu kampuh, seperti pada buah bumbung, pembukaan dua kampuh pada buah polong, buah lobak, dan lobak pendek. Pada buah lain seperti buah kotak sejati, buah dapat membuka dengan katup atau klep, dengan retak atau celah, gigi-gigi, liang atau pori, dan tutup atau operculum.

Tipe buah dapat menjadi ciri khas untuk familia tertentu, misalnya Leguminosae, anggotanya memiliki tipe buah polong atau legume. Familia Cruciferae umumnya mempunyai tipe buah lobak (silique) atau lobak pendek (siliqle).

2. Buah Semu
Buah semu terjadi dari bakal buah dan bagian-bunga lain. Bagian bunga tersebut bahkan menjadi bagian yang dominan dalam pembentukan buah, sedangkan bakal buahnya sendiri kurang berkembang. Contoh bagian tersebut, misalnya tangkai bunga, kelopak, tenda bunga, dasar bunga, dan dasar bunga bersama. Bagian tersebut sering kali dapat dimakan

Buah semu dapat digolongkan menjadi buah semu tunggal, semu ganda, semu majemuk, sorosis, dan syconous. Buah semu tunggal berasal dari satu bunga yang mempunyai satu bakal buah. Buah semu ganda berkembang dari satu bunga yang mempunyai banyak bakal buah bebas. Buah semu majemuk berasal dari bunga majemuk, kemudian berkembang menjadi buah. Buah tersebut umumnya terlihat sebagai satu buah karena masing-masing buah berkumpul menjadi satu.

Beberapa contoh buah semu, misalnya jambu mete, ciplukan, dan apel. Ketiganya termasuk buah semu tunggal. Contoh buah semu ganda, misalnya strawberi, buah semu majemuk contohnya nangka, sorosis contohnya mengkudu, dan buah syconous contohnya adalah Ficus.

Struktur Anatomi Buah
Pada umumnya buah berkembang dari bagian alat kelamin betina (putik) yang disebut bakal buah yang mengandung bakal biji. Buah yang lengkap tersusun atas biji, daging buah, dan kulit buah. Kulit buah yang masih mudah belum mengalami pemisahan jaringan. Setelah masak, kulit buah ada yang dapat dibedakan menjadi tiga lapisan, yaitu epikarp, mesokarp, dan endokarp.
1. Epikarp merupakan lapisan luar yang keras dan tidak tembus air, misalnya buah kelapa.
2.Mesokarp merupakan lapisan yang tebal dan berserabut, misalnya bersabut (kelapa), berdaging (mangga dan pepaya).
3. Endokarp merupakan lapisan paling dalam yang tersusun atas lapisan sel yang sangat keras dan tebal, misalnya tempurung (kelapa), berupa selaput tipis (rambutan).

Struktur Morfologi Biji
Biji merupakan struktur yang efisien untuk perkembangbiakan dan perbanyakan. Biji berasal dari bakal biji yang berkembang setelah mengalami pembuahan.

Ada beberapa macam tipe bakal biji, yaitu orthotropous bila mikropil terletak di bagian atas, sedangkan hilumnya di bagian bawah; amphitropous, yaitu bakal biji yang tangkai bijinya membengkok sehingga ujung bakal biji dan tangkai dasarnya berdekatan satu sama lain. Anatropous, yaitu bakal biji yang mempunyai mikropil membengkok sekitar 180o, dan campylotropous, yaitu bakal biji yang membengkok 90o sehingga tali pusar tampak melekat pada bagian samping bakal biji.

Biji mempunyai bentuk yang bermacam-macam, misalnya menyudut, ginjal, bulat, memanjang, bulat telur dan lain-lain. Bentuk biji yang unik dijumpai pada genjer yang mempunyai biji, seperti ladam, dan senggani yang mempunyai bentuk biji, seperti rumah siput.

Permukaan kulit luar biji bermacam-macam, ada yang halus, kasar, berkutil, berduri dan sebagainya. Ini dapat dijumpai pada tumbuh-tumbuhan yang tergolong gulma.

Bagian-bagian biji terdiri atas
- Kulit biji (Spermadermis), Kulit biji pada tumbuhan ada yang terdiri atas dua lapis, ada juga yang tiga lapis.
- Inti biji (Nucleus seminis), Inti biji terdiri atas embrio dan cadangan makanan.
- Tali pusat (Funiculus), Tali pusar merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan plasenta.

Pada kulit biji dapat dijumpai bagian-bagian, seperti sayap, bulu, salut biji, pusar biji, liang biji, berkas pembuluh pengangkut, tulang biji, carunle, dan strophiole.

Struktur Anatomi Biji
1. Kotiledon, cadangan makanan embrio
2. Plumula, berdeferensiasi menjadi bakal daun
3. Radikula, bakal calon akar
4. Epikotil, bakal batang yang berada di atas kotiledon
5. Hipokoti, bakal batang yang berada di bawah kotledon
6. Skutelum, permukaan keras
7. Testa, pelindung biji

Macam-macam Bentuk Buah

Berdasarkan asal terbentuknya buah dibedakan menjadi:
  1. Buah sejati, yaitu jika buah berasal dari bakal buah. Contoh: buah mangga, pepaya, rambutan, dan lain-lain.
  2. Buah tidak sejati (semu), yaitu buah yang dibentuk dari selain bakal buah, misalnya dari kelopak bunga tangkai bunga, atau daun bunga yang berubah menjadi buah.

Contoh:
a) Jambu mete, buah berasal dari tangkai yang dipakai untuk menyimpan makanan.
b) Nangka, buah berasal dari daun bunga yang dipakai untuk menyimpan makanan.
c) Ciplukan, buah berasal dari kelopak yang dipakai untuk menyimpan makanan.
d) Nanas, buah berasal dari daun bunga.
e) Apel, buah berasal dari dasar bunga yang membesar.


Fungsi Buah dan Biji
Fungsi buah : 
- sebagai cadangan makanan
- alat perkembangbiakan
- dimanfaatkan manusia
- sebagai pelindung biji
Fungsi biji :
- hasil pembuahan / penyerbukan bunga
- alat perkembangbiakan
- dimanfaatkan manusia


sumber : http://sofiachyn27.blogspot.com/2017/10/struktur-dan-fungsi-buah-dan-biji.html

Struktur dan Fungsi Bunga

Bunga menjadi salah satu bagian tumbuhan yang penting. Peran bunga pada tumbuhan adalah sebagai alat perkembangbiakan secara generatif, perkembangbiakan secara kawin. Alat perkembangbiakan bunga terdiri atas putik dan benangsari. Selain mempunyai dua jenis alat perkembangbiakan, bunga dilengkapi oleh penyusun bunga lainnya. Komponen penyusun bunga merupakan bagian-bagian bunga yang berperan sesuai fungsinya masing-masing.
Ada berbagai macam bunga yang dimiliki oleh tumbuhan. Sebagian besar bunga memiliki bentuk dan warna yang cantik. Meskipun ada beberapa bunga yang memiliki bentuk dan warna yang biasa. Melalui halaman ini, idschool akan membahas bagian-bagian bunga dan fungsinya secara lengkap, juga pengelompokan bunga. Serta akan mengulas kriteria bagian bunga sempurna dan tidak sempurna
Bunga
Ulasan tentang bagian-bagian bunga dan fungsinya, serta pengelompokan bunga dapat disimak pada uraian di bawah.

Bagian-Bagian Bunga

Secara umum, bagian-bagian bunga yang lengkap meliputi tangkai bunga, kelopak bunga, dasar bunga, mahkota, benang sari, dan putik. Bagian bunga yang berperan sebagai alat perkembangbiakan adalah putik dan benangsari. Alat perkembangbiakan betina diwakili oleh putik. Dan alat perkembangbiakan jantan diwakili oleh benangsari.
Perhatikan bagian-bagian bunga dan keterangan struktur bunga melalui gambar di bawah.
Bagian-Bagian Bunga
Fungsi dari masing-masing bagian bunga dapat disimak melalui keterangan di bawah.
  1. Tangkai Bunga: bagian bunga yang berada pada bagian bawah bunga. Fungsi tangkai bunga adalah menopang bunga dan menghubungkannya dengan bagian tumbuhan lainnya.

  2. Dasar Bunga: berfungsi sebagai tempat melekatnya mahkota bunga.

  3. Kelopak Bunga: bagian bunga paling luar yang menyelimuti mahkota ketika masih kuncup. Fungsi dari kelopak bunga adalah melindungi mahkota bunga ketika masih kuncup. Kelopak bunga akan terbuka ketika mahkota mekar.

  4. Mahkota Bunga: merupakan bagian bunga yang mempunyai bentuk paling indah, memiliki warna tertentu. Fungsi mahkota bunga digunakan untuk menarik serangga. Keberadaan serangga yang hinggap pada bunga akan membantu proses penyerbukan.

  5. Benang Sari: merupakan alat kelamin jantan, terdiri atas tangkai sari, kepala sari, dan serbuk sari.

  6. Putik: merupakan alat kelamin betina, terdiri atas kepala putik, tangkai putik, dan bakal buah.

  7. Pengelompokan Bunga

    Bunga dikelompokkan ke dalam beberapa pengelompokan berdasarkan kriteria tertentu. Pengelompokan bunga yang akan dibahas di sini didasarkan oleh dua kriteria. Pertama adalah pengelompokan bunga berdasarkan kelengkapan alat perkembangbiakannya. Ke dua adalah pengelompokan bunga berdasarkan kelengkapan bagian-bagian bunga.
    Berdasarkan kelengkapan alat perkembangbiakan atau alat kelaminnya, bunga dibedakan menjadi dua yaitu bunga sempurna dan bunga tidak sempurna.
    1. Bunga Tidak Sempurna
      Kelompok bunga yang disebut sebagai bunga tidak sempurna ditandai dengan adanya satu alat perkembangbiakan. Bisa hanya terdiri atas benang sari saja atau hanya putik saja. Contoh bunga yang termasuk ke dalam bunga tidak lengkap adalah bunga pepaya dan bunga salak.
    2. Bunga Sempurna
      Kelompok bunga yang disebut bunga sempurna adalah bunga yang memiliki dua alat perkembangbiakan dalam satu bunga. Artinya, putik dan benangsari menyusun bagian-bagian bunga sempurna. Contoh bunga yang termasuk ke dalam bunga sempurna adalah bunga sepatu dan bunga tulip.

    Berdasarkan kelengkapan penyusun bunga, bunga dibedakan menjadi dua yaitu bunga lengkap dan bunga tidak lengkap.
    1. Bunga Tidak Lengkap
      Bunga dikelompokan ke dalam bunga tidak lengkap jika tidak memiliki salah satu bagian-bagian bunga yang terdiri atas kelopak bunga, mahkota bunga, putik, atau benang sari. Contoh bunga tidak lengkap dimiliki oleh bunga kamboja dan bunga kelapa.
    2. Bunga Lengkap
      Kategori bunga lengkap dapat dilihat dari adanya kelopak bunga, mahkota bunga, putik, dan benang sari. Contoh bunga lengkap dapat dilihat pada bunga sepatu, bunga mawar, bunga bakung, dan sejenis bunga lainnya.

      Bagian-Bagian Bunga Lengkap

Struktur dan Fungsi Daun

Struktur dan fungsi daun

Daun tumbuhan pada umumnya berbentuk lembaran dan berwarna hijau. Struktur berupa lembaran dan berwarna hijau berkaitan dengan fungsinya untuk menyerap cahaya matahari oleh zat hijau daun (klorofil) untuk mensintesis bahan anorganik menjadi bahan organik melalui proses fotosintesis

Fungsi Daun, Struktur Daun, Fungsi Daun untuk Fotosintesis, Jaringan Epidermis, Jaringan Mesofil, Jaringan Pembuluh.


sumber : https://www.zonasiswa.com/2015/03/fungsi-dan-struktur-daun-tumbuhan.html
Struktur daun secara morfologis tampak  berupa tangkai daun, lembaran daun, dan tulang daun. Lembaran daun apabila dilihat secara anatomis akan tersusun atas jaringan epidermis atas mesofil (daging daun) dan epidermis bawah. Tulang daun secara anatomis  berupa berkas pengangkut yang terdri atas cincin berkas pengangkut, floem, dan xilem.
Struktur anatomis penyusun daun terdiri atas jaringan utama, epidermis mesofil, dan berkas pengangkut. Pada daun monokotil, mesofilnya tidak terdeferensiasi. Pada daun dikotil mesofilnya terdeferensiasi menjadi  parenkim  palisade  dan  parenkim  spons (bunga  karang).

Epidermis

Epidermis merupakan lapisan terluar yang terdapat di permukaan atas maupun bawah daun yang berfungsi untuk melindungi lapisan di bawahnya. Dinding sel epidermis mengalami penebalan yang tidak merata.
Dinding sel yang menghadap keluar biasanya berdinding tebal dan tertutup kutikula. Lapisan kutikula berfungsi untuk mengurangi penguapan. Pada permukaan lapisan epidermis ditemukan pula stomata, yang berfungsi untuk pertukaran udara dan mengatur transpirasi. Stomata dapat berada di kedua permukaan daun (amfistomatik) atau salah satu permukaan, antara lain di bagian bawah (hipostomatik).
Pada daun terapung di air, stomata hanya terdapat di bagian atas (epistomatik). Letak stomata dapat sejajar dengan epidermis lainnya (stomata paneropor), tenggelam dibandingkan deretan epidermis (stomata kriptopor) atau kadang-kadang berada di atas permukaan sel-sel epidermis seperti pada daun terapung.
Bentuk modifikasi dari jaringan epidermis daun berupa trikoma, sel kipas, dan sel litokis. Trikoma berfungsi sebagai rambut pelindung maupun sebagai rambut kelenjar. Sel-sel kipas terdiri atas sederet sel yang lebih besar dari epidermis normal dengan dinding tipis dan vakuola besar. Sel-sel kipas berfungsi untuk mengurangi penguapan pada peristiwa menggulungnya daun, misalnya terdapat pada suku rumput-rumputan. Sel litokis merupakan modifikasi epidermis, mengandung sistolit yang terdiri atas kristal kalsium karbonat.

Parenkim atau Mesofil

Jaringan ini terdapat di antara epidermis atas dan epidermis bawah. Pada tumbuhan dikotil, jaringan mesofil ini berdeferensiasi menjadi jaringanjaringan, antara lain seperti berikut.

1) Parenkim Spons (Bunga Karang)

Jaringan spons tersusun oleh sel-sel yang tak teratur, berdinding tipis, lepas, dan mengandung sedikit kloroplas. Ruang antarsel besar sehingga memudahkan terjadinya pertukaran gas.

2) Parenkim Palisade (Jaringan Tiang)

Jaringan palisade berbentuk silindris, tegak pada permukaan daun, selapis atau lebih, rapat satu sama lain dan mengandung banyak kloroplas sehingga lebih efisien untuk fotosintesis. Jaringan palisade berfungsi untuk menangkap cahaya. Kepadatan jaringan palisade ini tergantung pada intensitas cahaya yang diterima. Bagian yang banyak menerima cahaya langsung lebih padat daripada bagian yang berada di tempat teduh. Pada kedua jaringan ini terdapat klorofil, sehingga di sinilah tempat berlangsungnya proses fotosintesis. Untuk lebih memahami uraian di atas, Anda dapat melihat gambar

Berkas Pengangkut

Jaringan ini tersusun atas xilem dan floem. Berkas pengangkut banyak terdapat pada tulang daun dan urat daun. Fungsi jaringan pengangkut pada daun adalah untuk mengangkut air serta zat hara dari tanah dan menyebarkan hasil fotosintesis. Hasil fotosintesis dari sel mesofil masuk ke floem tulang daun yang kecil. Sel khusus yang berfungsi sebagai pengantar senyawa-senyawa organik dari sel mesofil ke floem disebut sel transfer. Di dalam berkas pengangkut, xilem selalu berada di sebelah atas floem karena tulang daun merupakan kelanjutan dari tangkai daun yang berasal dari batang. Dalam hal ini, xilem di sebelah dalam dan floem di luar. Susunan xilem, terutama pada ibu tulang daun seperti pada batang yang terdiri atas trakea, trakeid, serabut, dan parenkim.

Struktur dan Fungsi Batang

Batang

Tahukah kau struktur dan fungsi batang? Secara morfologis, batang terdiri atas

a. buku, yaitu daerah melekatnya daun;

b. ruas, belahan di antara dua buku;

c. tunas aksiler (lateral) yang berpotensi membentuk tunas cabang;

d. tunas terminal (ujung/apikal), belahan yang aktif tumbuh dan berkembang menciptakan batang menjadi lebih tinggi.

Batang mempunyai fungsi sebagai berikut.

a. menegakkan dan menguatkan badan tumbuhan,

b. meneruskan air dan zat-zat mineral dari akar ke seluruh badan terutama daun,

c. mengalirkan zat hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh, bahkan hingga ke belahan cadangan makanan.

Fungsi transportasi zat bisa dilakukan batang alasannya ialah adanya struktur jaringan-jaringan pembuluh, yaitu pembuluh kayu (xilem) dan pembuluh tapis (floem). Secara anatomis, xilem tersusun oleh sel-sel panjang berupa trakeid dan unsur pembuluh.

Trakeid ialah sel panjang dan tipis dengan ujung runcing. Unsur pembuluh biasanya lebih lebar, pendek, dinding selnya lebih tipis, dan kurang runcing.

Floem dibuat oleh rangkaian sel yang disebut anggota pembuluh tapis. Dinding ujung antara anggota pembuluh tapis disebut lempengan tapis yang mempunyai pori sehingga cairan mengalir dengan gampang dari sel ke sel sepanjang pembuluh itu.

Jaringan pembuluh xilem dan floem sama-sama terdapat pada tumbuhan monokotil dan dikotil. Tumbuhan monokotil dan dikotil mempunyai tipe pembuluh batang berbeda. Perbedaan itu terdapat pada susunan jaringan-jaringan pembuluhnya.

Susunan jaringan pembuluh pada monokotil tersebar secara kompleks, sedangkan pada dikotil tersusun ‘rapi’ berbentuk lingkaran.
Pada pembahasan kali akan dijelaskan secara lengkap belahan Bagian-bagian Struktur Morfologi dan Anatomi Tumbuhan beserta Fungsinya (Akar, Batang, Daun, Bunga)
Gambar: Perbedaan Bagian-bagian Struktur Anatomi Batang Dikotil dan Monokotil

Secara anatomis, struktur batang tersusun atas lapisan-lapisan jaringan. Lapisan paling luar ialah epidermis sebagai jaringan pelindung dan dibawahnya terdapat korteks sebagai jaringan penyokong.

Korteks hanya ditemukan pada tumbuhan dikotil. Lapisan terdalam ialah empulur yang tersusun oleh sel-sel berilmu balig cukup akal dan kuat sebagai dasar pembentuk batang.

sumber : https://ruang-guru21.blogspot.com/2015/11/bagian-bagian-struktur-morfologi-dan.html

Hipertensi dan Hipotensi

Pengertian Hipertensi Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi saat tekanan darah berada pada nilai 130/80 mmHg atau le...