Kamis, 17 Oktober 2019

Struktur dan Fungsi Sistem Peredaran Darah (Jantung dan Pembuluh Darah)

Mengulas Anatomi Jantung, Mulai dari Bagian Hingga Fungsinya

Mengulas Anatomi Jantung, Mulai dari Bagian Hingga Fungsinya
Jantung adalah bagian vital dalam tubuh Anda yang bertugas untuk menerima dan memompa darah ke seluruh tubuh. Organ ini punya ukuran yang sedikit lebih besar dari kepalan tangan Anda, yakni sekitar 200-425 gram. Letak jantung berada di antara paru-paru, di tengah dada, tepatnya di bagian belakang kiri tulang dada. Untuk lebih jelasnya, berikut gambar anatomi jantung sekaligus penjelasan mengenai bagian dan fungsinya.

Bagian-bagian jantung serta fungsinya

gambar anatomi jantung
Gambar anatomi jantung
Penasaran bagaimana organ yang tak lebih dari kepalan tangan mampu memopa darah ke seluruh tubuh? Berikut uraian singkat tentang anatomi jantung beserta fungsinya.

Perikardium

Jantung berada dalam rongga berisi cairan yang disebut rongga perikardial. Dinding dan lapisan rongga perikardial inilah yang disebut dengan perikardium.
Perikardium ialah sejenis membran serosa yang menghasilkan cairan serous untuk melumasi jantung selama berdenyut dan mencegah gesekan yang menyakitkan antara jantung dan organ sekitarnya.
Bagian ini juga berfungsi untuk menyangga dan menahan jantung untuk tetap berada dalam posisinya. Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan yaitu epikardium (lapisan terluar), miokardium (lapisan tengah), dan endokardium (lapisan dalam).

Serambi

Serambi atau disebut juga atrium merupakan bagian jantung atas yang terdiri dari serambi kanan dan kiri. Serambi kanan berfungsi untuk menerima darah kotor dari tubuh yang dibawa oleh pembuluh darah.
Sedangkan serambi kiri berfungsi untuk menerima darah bersih dari paru-paru. Serambi memiliki dinding yang lebih tipis dan tidak berotot karena tugasnya hanya sebagai ruangan penerima darah.

Bilik

Sama seperti serambi, bilik atau disebut juga ventrikel merupakan bagian jantung bawah yang terdiri dari bagian kanan dan kiri. Bilik kanan berfungsi untuk memompa darah kotor dari jantung ke paru-paru.
Sementara itu, bilik kiri berfungsi untuk memompa darah bersih dari jantung ke seluruh tubuh. Dinding bilik jauh lebih tebal dan berotot dibandingkan dengan serambi karena bekerja lebih keras untuk memompa darah baik dari jantung ke paru-paru maupun ke seluruh tubuh.

Katup

Jantung memiliki empat katup yang menjaga aliran darah mengalir ke satu arah, yaitu:
  • Katup trikuspid, mengatur aliran darah antara serambi kanan dan bilik kanan.
  • Katup pulmonal, mengatur aliran darah dari bilik kanan ke arteri pulmonalis yang membawa darah ke paru-paru untuk mengambil oksigen.
  • Katup mitral, mengalirkan darah yang kaya oksigen dari paru-paru mengalir dari serambi kiri ke bilik kiri.
  • Katup aorta, membuka jalan bagi darah yang kaya akan oksigen untuk dilewati dari bilik kiri ke aorta (arteri terbesar di tubuh).

Pembuluh darah

Ada tiga pembuluh darah utama yang terdapat di jantung, yaitu:
  • Arteri, membawa darah yang kaya akan oksigen dari jantung ke bagian tubuh lainnya. Arteri memiliki dinding yang cukup elastis sehingga mampu menjaga tekanan darah tetap konsisten.
  • Vena, pembuluh darah yang satu ini membawa darah yang miskin oksigen dari seluruh tubuh untuk kembali ke jantung. Dibandingkan dengan arteri, vena memiliki dinding pembuluh yang lebih tipis.
  • Kapiler, pembuluh darah ini bertugas untuk menghubungkan arteri terkecil dengan vena terkecil. Dindingnya sangat tipis sehingga memungkinkan pembuluh darah untuk bertukar senyawa dengan jaringan sekitarnya, seperti karbon dioksida, air, oksigen, limbah, dan nutrisi.

Siklus jantung

Siklus jantung adalah urutan kejadian yang terjadi saat jantung berdetak. Berikut dua fase siklus jantung, yaitu:
  • Sistol, jaringan otot jantung berkontraksi untuk memompa darah keluar dari ventrikel.
  • Diastol, otot jantung rileks terjadi pada saat pengisian darah di jantung
Tekanan darah meningkat di arteri utama selama sistol ventrikel dan menurun selama diastol ventrikel. Hal ini menyebabkan 2 angka yang terkait dengan tekanan darah. Tekanan darah sistolik adalah angka yang lebih tinggi dan tekanan darah diastolik adalah angka yang lebih rendah. Misalnya, tekanan darah 120/80 mmHg menggambarkan tekanan sistolik (120) dan tekanan diastolik (80).

Berbagai penyakit yang dapat menyebabkan gangguan pada jantung

Penyakit jantung adalah istilah yang mencakup setiap gangguan pada jantung. Berikut berbagai gangguan pada jantung, di antaranya:
  • Aritmia, detak jantung yang tidak beraturan.
  • Arteri koroner, terjadi akibat adanya penumpukan plak yang menyumbat aliran darah di arteri koroner.
  • Gagal jantung, terjadi saat jantung tidak mampu memompa darah ke seluruh tubuh secara efektif.
  • Kardiomiopati dilatasi, terjadi saat bilik jantung melebar akibat adanya pelemahan otot jantung sehingga tidak bisa memompa darah dengan baik.
  • Kardiomiopati hipertrofik, merupakan kelainan genetik yang terjadi saat bilik kiri menebal sehingga menyulitkan darah untuk dipompa keluar dari jantung.
  • Stenosis pulmonal, terjadi saat katup pulmonal sulit membuka sehingga menyulitkan jantung untuk memompa darah dari bilik kanan ke arteri pulmonalis.

Pembuluh Darah : Pengertian, Fungsi, Struktur, Jenis

A. PENGERTIAN PEMBULUH DARAH
Pembuluh darah adalah salah satu bagian dari sistem sirkulasi pada tubuh untuk membawa darah dari jantung yang terikat dengan oksigen ke organ tubuh, serta mengembalikan kembali darah yang telah dipakai dan terikat dengan karbon dioksida ke jantung untuk diambil lagi oksigen di paru-paru.
 Artikel Penunjang : Sistem Peredaran Darah Manusia
Bagi orang awam, pembuluh darah sering disebut dengan sebutan “urat”. Ada beberapa jenis pembuluh darah di tubuh manusia, seperti arteri, arteriol (arteri kecil), kapiler (pembuluh draha kecil di jaringan dan sel), venula (vena kecil), dan vena. Kesemua jenis pembuluh darah ini merupakan satu kesatuan dalam menjalankan fungsi sistem sirkulasi. Ibarat selang air yang mendistribusikan air keluar, maka pembuluh draah juga seperti itu, tetapi yang didistribusikan adalah darah.
Pengertian Pembuluh Darah, Fungsi Pembuluh Darah, Struktur Pembuluh Darah, Jenis Pembuluh Darah
PENGERTIAN, STRUKTUR, FUNGSI, DAN JENIS PEMBULUH DARAH
B. JENIS – JENIS PEMBULUH DARAH
Seperti yang telah disebutkan di atas, terdapat beberap amacam jenis pembuluh darah di dalam tubuh manusia. Pembuluh darah dibagi ke dalam tiga bagian besar, yaitu :

1. Arteri
Arteri adalah pembuluh darah yang meninggalkan jantung. Fungsi dari arteri adalah mendistribusikan darah yang kaya oksigen ke kapiler sehingga dapat memperdarahi organ-organ tubuh. Darah meninggalkan jantung dari aorta menuju ke arteri. Pembuluh darah arteri memiliki dinding yang kuat. Selain itu, dindingnya juga bersifat elastis, sehingga mampu menahan tekanan yang kuat dari jantung, sehingga pembuluh darah arteri tidak mudah robek.

Letak pembuluh arteri agak ke dalam tubuh bila dibandingkan dengan jenis pembuluh darah vena. Hanya di beberapa bagian tertentu yang letaknya agak ke tepi, seperti di leher, pergelangan tangan, dan pelipis.

Pembuluh arteri ikut berdenyut mengikuti denyutan jantung. Aliran darah yang berada di dalam arteri pun sangat cepat, karena berasal langsung dari jantung. Terdapat perbedaan mendasar antara pembuluh arteri dan vena, yaitu jika pembuluh darah vena memiliki banyak katup, maka lain halnya dengan arteri. Pembuluh darah arteri hanya memiliki satu katup di pangkal berbatasan dengan bilik kiri jantung, atau biasa disbeut dengan valvula semilunar.
Pembuluh darah arteri dibedakan lagi menjadi 3 bagian yang memiliki perbedaan pada letak dan ukurannya. Akan tetapi, fungsinya tetap sama. Ke-3 arteri tersebut adalah :
a) Arteri Elastik
Arteri elastik merupakan pembuluh darah arteri yang memiliki ukuran yang besar di tubuh. Contoh arteri-arteri elastik seperti aorta (arteri yang berada di dekat jantung dan menyambut darah langsug dari jantung) dan trunkus pulmonalis (pembuluh arteri yang mengalirkan darah dari bilik kanan jantung), serta cabang-cabang utamanya seperti aorta abdominalis, dan lain-lain

Arteri jenis ini memiliki dinding yang tersusun dari jaringan ikat elastik yang banyak, sehingga ketika arteri ini mampu menahan tekanan yang tinggi dari darah saat dipompa oleh jantung. Sifat elastik yang dimiliki juga sangat membantu dalam melebarkan dan mengerutkan diameter pembuluh di saat-saat tertentu.

b) Arteri Muskular
Sesuai dengan namanya, arteri jenis ini terletak di dekat otot-otot tubuh ataupun dekat dengan organ-organ tubuh. Contohnya adalah arteri radialis, arteri komunis, arteri brachialis, dan lain-lain. Penyusun arteri ini adalah jaringan otot polos.

c) Arteriol
Arteri ini merupakan pipa terakhir dari arteri yang menghubungkan langsung dengan kapiler-kapiler dalam tubuh. Arteri jenis ini memiliki satu sampai dengan lima lapis jaringan otot polos.

2. Vena
Pembuluh vena merupakan pembuluh darah yang bertugas membawa darah yang berasal dari kapiler menuju ke jantung. Pembuluh vena memiliki dinding yang tipis bila dibandingkan dengan arteri, namun tetap memiliki sifat elastis.

Vena yang paling besar yang terletak di dekat jantung disebut dengan vena kafa. Vena kafa sendiri dibagi menjadi dua berdasarkan letak dan fungsinya yang berbeda, yaitu :
a) Vena Kafa Superior, yaitu vena kafa yang membawa darah ke jantung dari bagian tubuh atas
b) Vena Kafa Inferior, yang bertugas membawa darah ke jantung dari bagian tubuh bawah.

Vena terletak di bagian tubuh agak ke tepi. Pembuluh vena tidak memiliki aliran darah secepat arteri, karena vena tidak membawa darah yang berasal langsung dari jantung. Karena tidak mempunyai tekanan yang besar, maka pembuluh vena memiliki banyak katup yang berfungsi mencegah agara aliran darah tidak kembali lagi ke kapiler.
Selain vena kafa, pembuluh vena juga terbagi lagi menjadi :

a) Vena Pulmonalis
Vena pulmonalis merupakan pembuluh vena yang bertugas untuk emmbawa darah segar yang telah terikat dengan oksigen ke dalam jantung. Terdapat dua vena pulmonalis, yaitu vena pulmonalis dextra yang membawa darah dari paru-paru kanan ke jantung, serta vena pulmonalis sinistra yang membawa darah dari paru-paru kiri ke jantung.

b) Vena Cutanea
Cutanea berarti kulit. Sesuai dengan namanya, vena jenis ini berada di bawah kulit, yang biasanya ditusuk saat seseorang diambil darah untuk melakukan cek gula darah, kolesterol dan lain-lain.

c) Deep Vein
Vena ini terletak berdekatan dengan arteri dan tidak tampak dengan mata telanjang jika dilihat dari luar.

d) Venula
Sama halnya seperti arteriol, venula merupakan vena dengan ukuran terkecil dan bertanggung jawab terhadap distribusi darah ke kapiler.
Arteri, Vena, Kapiler, Arteriol, Venule
JENIS-JENIS PEMBULUH DARAH
3. Kapiler
Pembuluh kapiler merupakan kelanjutan dari pembuluh arteri yang bertugas untuk mendistribusikan dan memberi makanan berupa darah yang kaya oksigen ke organ-organ tubuh tempat kapiler tersebut berada. Setelah kapiler memberi darah yang kaya oksigen tersebut, maka kapiler juga akan mengambil dan menyerap sampah-sampah sisa metabolism seperti karbon dioksida sehingga dapat dialirkan melalui vena kembali ke jantung.
Terdapat beberapa jenis kapiler di dalam tubuh manusia, yaitu :
a) Vas Capillare Continuum
Jenis kapiler ini adalah kapiler terbanyak yang ada dalam tubuh. Dinding kapiler ini tersusun atas banyak jaringan endotel

b) Vas Capillare Fenestratum
Perbedaan dengan vas capillare continuum terletak pada adanya pori-pori (fenestra) dalam kapiler jenis ini. Biasanya kapiler ini terletak di kelenjar endokrin, usus halus, dan glomerulus ginjal.

c) Vas Capillare Sinusoideum
Biasanya kapiler ini terletak di hati, limpa, dan sumsum tulang. Membrane basalis kapiler ini tidak terbentuk secara sempurna, dan mempunyai diameter yang lebar serta terdapat celah di antara sel endotelnya.

C. FUNGSI PEMBULUH DARAH
Secara umum, pembuluh darah ialah ibarat sebuah pipa panjang yang menyalurkan air ke tempat yang akan dituju. Begitu juga dengan pembuluh darah yang bertugas untuk mengalirkan darah k eorgan-organ di seluruh tubuh. Fungsi pembuluh darah juga dapat dibedakan berdasarkan jenis-jenis dari pembuluh arteri dan vena, yaitu :
  • Arteri berfungsi untuk mengangkut atau mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh, serta mengangkut oksigen ke organ-organ tubuh
  • Arteriola berfungsi untuk mengangkut darah dari arteri ke kapiler, dan juga sebagai regulator (pengaturan) utama aliran darah dan tekanan darah.
  • Kapiler berfungsi untuk memasok darah dari arteriola ke organ-organ tubuh, dan membuang sampah hasil metabolism organ tubuh
  • Venula berfungsi sebagai mengalirkan darah yang kembali dari organ tubuh kembali ke jantung
  • Vena berfungsi untuk mengangkut darah ke jantung dari venula serta mengangkut darah yang kaya akan karbon dioksida.
D. Perbedaan Arteri dan Vena
  • Letak arteri lebih dalam (tidak tampak dari luar tubuh) daripada pembuluh vena
  • Dinding pembuluh arteri lebih tebal dan elastis daripada pembuluh vena
  • Aliran darah pada arteri bergerak meinggalkan jantung, sedangkan vena mendekati jantung
  • Denyut arteri dapat kita raba dan terasa pada bagian-bagian tertentu Karena memiliki tekanan yang kuat, daripada pembuluh vena
  • Hanya terdapat satu katup di pembuluh arteri, sedangkan di vena banyak
  • Jika terjadi luka dan pembuluh darah robek, maka darah di arteri akan memancar dengan kuat, tidak begitu dengan vena
  • Darah yang dibawa oleh arteri berisi darah bersih dengan kandungan oksigen, sedangkan vena berisi darah kotor yang mengandung karbon dioksida
E. Struktur Pembuluh Darah
1. Tunika Intima
Tunika intima adalah lapisan paling dalam dari pembuluh darah yang terdiri dari selapis sel endotel yang membatasi permukaan dalam pembuluh. Terdapat lapisan subendotel yang berada dibawah lapisan endotel. Lapisan ini berperan dalam kontraksi pembuluh darah.

2. Tunika Media
Lapisan ini berada di atas tunika intima dan merupakan lapisan tengah dari pembuluh darah. Tunika media tersusun atas serat otot polos yang melingkar. Tunika media dipisahkan oleh membrane lamina elastik interna yang mengandung serat elastik dan berpori, sehingga zat-zat dapat masuk melalui pori tersebut. Sedangkan yang membatasi tunika media dengan tunika adventitia adalah lamina elastik eksterna.

3. Tunika Adventitia
Merupakan lapisan terluar daripada pembuluh darah dan mengandung banyak jaringan ikat kolagen terutama kolagen tipe 1 dan jaringan elastik.

4. Anastomosis Arteriovenosa
Merupakan penyambungan langsung antara arteri dengan vena. Anastomosis arteriovenosa tersebar di seluruh tubuh dan biasanya terdapat di pembuluh-pembuluh kecil, seperti di kuku, jari, dan telinga. Anastomosis ini dipersarafi oleh sistem saraf otonom (simpatis dan parasimpatis). Anastomosis arteriovenosa juga perperan dalam sistem pengaturan suhu (termoregulator).

5. Vasa Vasorum
Vasa Vasorum merupakan pembuluh darah kecil yang memberikan suplai metabolit untuk sel-sel di tunika media dan tunika adventitia pembuluh darah besar, baik arteri maupun vena.
Endotel, Tunika media, Tunika Adventitia
STRUKTUR DINDING PEMBULUH DARAH
F. Kelainan Pembuluh Darah
1. Karatoid Arteri
Penyakit ini dalam bahasa medisnya disebut juga dengan stenosis arteri. Penyakit ini terjadi karena adanya penyempitan dua arteri utama yang membawa darah ke otak. Banyak hal yang dapat menyebabkan seseorang terkena penyakit ini, seperti tingginya kadar kolesterol sehingga timbul plak-plak kolesterol di dinding pembuluh darah, usia tua sehingga pembuluh darah menjadi tidak elastis, serta gaya hidup tidak sehat yang sering mengkonsumsi makanan cepat saji dan jarang berolahraga.

2. Aterosklerosis
Penyakit ini disebabkan oleh adanya penumpukan plak kolesterol dan lemak secara terus menerus di dinding pembuluh darah. Dengan adanya plak ini, maka pembuluh darah akan mengeras dan tersumbat, yang akan mengakibatkan terganggunya suplai darah sehingga dapat mengakibatkan kematian.
Aterosklerosis, Stroke Iskemik
CONTOH KELAINAN PEMBULUH DARAH
3. Buerger Disease
Penyakit ini timbul karena adanya peradangan yang terjadi di dinding pembuluh darah arteri yang diikuti dengan pengerasan dinding pembuluh arteri kecil menengah di tangan atau kaki, sehingga pembuluh arteri itu tersumbat. Gejala penyakit ini berupa kaki dan tangan terasa sakit, muncul luka yang sulit sembuh.

4. Deep Vein Trombhosis
Yaitu Penyakit yang timbul karena adanya pembekuan darah di pembuluh vena besar di wilayah pinggul ataupun kaki. Penyakit ini juga dapat berkembang menjadi pulmonary emblisme yang dapat menyerang paru-paru. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian

5. Lympedhema
Lympedhema terjadi karena factor adanya penumpkan cairan limpa dalam jumlah yang terlalu banyak di daerah lengan dan juga kaki

6. Diseksi Aorta
Sesuai dengan namanya, penyakit ini menimpa pembuluh aorta dimana terjadinya pengelupasan lapisan dinding aorta dari lapisan-lapisan berikutnya. Penyakit ini merupakan penyakit serius yang harus segera ditangani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hipertensi dan Hipotensi

Pengertian Hipertensi Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi saat tekanan darah berada pada nilai 130/80 mmHg atau le...